Sudden Infant Death Syndrome

Definisi & Informasi Umum

Sudden infant death syndrome (SIDS) adalah kematian bayi di bawah usia 1 tahun yang terjadi secara tiba-tiba dan tidak dapat dijelaskan. Meski telah dilakukan berbagai investigasi, tidak ditemukan adanya bukti yang dapat menunjukkan penyebab dari kematian bayi. SIDS sering kali terjadi pada waktu tidur. Sebagian besar kasus SIDS terjadi pada 6 bulan pertama kehidupan dengan puncaknya pada bayi berusia 2-4 bulan.

Terjadi peningkatan insidensi SIDS ketika American Academy of Pediatrics mengeluarkan rekomendasi untuk menidurkan bayi dengan posisi tengkurap pada tahun 1992. Oleh sebab itu, sejak tahun 1994, dilakukan kampanye untuk mengubah posisi tidur dan memastikan kondisi tidur aman. Sejak saat itu, kematian akibat SIDS telah berkurang. Terdapat perbedaan insidensi SIDS antar populasi; populasi Amerika asli, Alaska asli, dan bayi berkulit hitam memiliki risiko yang lebih tinggi sementara populasi Asia dan Hispanik memiliki risiko yang paling rendah.

Tanda dan Gejala

Umumnya, bayi dengan SIDS ditemukan meninggal pada pagi hari. Lebih dari 80% kematian akibat SIDS terjadi di antara pukul 12 tengah malam hingga pukul 6 pagi.

Etiologi & Faktor Risiko

Penyebab pasti dari SIDS tidak diketahui. Akan tetapi, berbagai penelitian menunjukkan bahwa SIDS berhubungan dengan posisi tidur tengkurap. Hal ini diduga terjadi bersamaan dengan beberapa faktor intrinsik dan ekstrinsik lainnya.

Faktor risiko SIDS yang terutama adalah faktor risiko yang berkaitan dengan kondisi dan lingkungan tidur bayi. Beberapa faktor risiko untuk SIDS adalah sebagai berikut:

  • Posisi tidur tengkurap (pronasi)
  • Menghindari adanya bantal, selimut tebal, dan boneka di sekitar tempat tidur bayi
  • Berbagi ranjang dengan orang tua pada bayi di bawah 12 minggu
  • Tidur pada kursi mobil bayi (car seat)
  • Materi tempat tidur yang terlalu empuk (soft bedding)
  • Paparan asap rokok sebelum dan pasca kelahiran
  • Konsumsi alkohol pada ibu saat kehamilan

Patofisiologi

Patofisiologi SIDS umumnya digambarkan dengan model triple-risk, yakni SIDS terjadi pada bayi dengan suatu kerentanan yang mendasari yang mengalami suatu kejadian pencetus pada tahap perkembangan yang rentan.

1. Kerentanan yang mendasari

Bayi yang meninggal akibat SIDS ditemukan memiliki respons pengaturan fisiologis yang tidak optimal. Penyelidikan pasca kematian pada bayi SIDS menunjukkan kelainan pada persinyalan di area batang otak bayi yang memengaruhi respons pernapasan dan tekanan darah terhadap hipoksia dan hiperkapnia (kelebihan kadar karbon dioksida dalam darah). Beberapa penelitian juga menemukan polimorfisme genetik yang dapat menyebabkan seseorang rentan mengalami SIDS.

2. Kejadian pencetus

SIDS pada bayi yang rentan umumnya terjadi ketika terdapat suatu kejadian pencetus, seperti posisi tidur, paparan terhadap asap rokok, dan berbagai faktor risiko yang disebutkan sebelumnya. Mekanisme terjadinya belum jelas, tetapi faktor-faktor tersebut diduga memicu proses hipoksia, bradikardi, apnea tidur, dan kematian.

3. Tahap perkembangan yang rentan

Bayi rentan mengalami SIDS pada usia 2-4 bulan pasca kelahirannya, periode yang ditandai dengan perubahan penting pada pola jantung, pernapasan, dan pola bangun tidur. Perkembangan pada struktur atau pola tidur juga terjadi pada masa 6 bulan pertama kehidupan, sehingga menghasilkan kerentanan pada masa ini.

Diagnosis

Diagnosis SIDS adalah suatu diagnosis eksklusi setelah melalui investigasi dari riwayat klinis bayi, penyelidikan lokasi kematian, dan autopsi yang lengkap dalam rentang waktu 24 jam pasca kematian. Anamnesis dilakukan kepada orang tua atau perawat bayi terkait adanya faktor-faktor risiko dari SIDS.

Proses autopsi mencakup pemeriksaan eksternal dan internal, pemeriksaan radiologis, mikrobiologi, toksikologi, dan pemeriksaan laboratorium lainnya. Pada lokasi kematian, observasi lingkungan tidur mencakup suhu ruangan, ventilasi ruangan, kualitas ranjang bayi, baju yang dikenakan bayi, benda-benda di sekitar tempat tidur bayi, dan ada atau tidaknya tanda pada tubuh bayi.

Tata Laksana

Orang tua atau orang yang merawat bayi perlu dihibur dan diedukasi tentang SIDS. Dukungan mental perlu diberikan pada orang tua akibat kematian bayi yang mendadak. Jika ditemukan adanya kemungkinan kerentanan genetik, konseling genetik lebih lanjut juga dapat dilakukan. Penanganan SIDS cenderung bersifat preventif.

Pencegahan

Beberapa rekomendasi yang diberikan untuk mengurangi risiko SIDS adalah sebagai berikut:

  • Posisi tidur terlentang dengan matras yang cukup keras
  • Menghindari tidur seranjang dengan bayi, terutama jika ada di antara orang tua yang merokok atau mengonsumsi alkohol, bayi dengan usia kurang dari 3 bulan, adanya beberapa orang yang tidur dalam satu ranjang, serta adanya aksesoris tidur lainnya yang empuk seperti bantal dan selimut.
  • Menghindari pemakaian penutup yang berlebihan pada bayi
  • Menghindari merokok saat kehamilan ataupun pasca kelahiran bayi
  • Menghindari konsumsi alkohol ketika kehamilan dan setelah kelahiran bayi
  • Pemberian ASI pada bayi

Referensi

  1. Kim H, Pearson-Shaver AL. Sudden Infant Death Syndrome. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2020 Jan [cited 2020 Dec 31]. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK560807/
  2. Adams SM, Ward CE, Garcia KL. Sudden Infant Death Syndrome. Am Fam Physician. 2015 Jun; 91(11):778-83.
  3. Yolanda N. Bolehkah bayi tidur tengkurap di rumah? [Internet]. Jakarta: Ikatan Dokter Anak Indonesia. 2016 Jun [cited 2021 Jan 13]. Available from: https://www.idai.or.id/artikel/klinik/pengasuhan-anak/bolehkah-bayi-tidur-tengkurap-di-rumah

 

Share your thoughts