Target Bebas HIV/AIDS 2030: Sanggupkah Tercapai?
Menilik ketercapaian Indonesia di tengah target ambisius bebas HIV/AIDS 2030
Human Immunodeficiency Virus (HIV) dan Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS) bukanlah istilah yang asing di telinga masyarakat. HIV menyerang sistem imunitas tubuh, sedangkan AIDS merupakan tahap akhir dari infeksi HIV. Hingga saat ini, HIV/AIDS masih menjadi masalah kesehatan global dengan 37.7 juta orang dinyatakan mengidap HIV pada tahun 2020 dan 680 ribu nyawa terenggut akibat penyakit yang berkaitan dengan AIDS. Di Indonesia, data terakhir sampai Maret 2021 menunjukkan jumlah kumulatif orang terinfeksi HIV sebesar 427.201 dan penderita AIDS mencapai 131.417 orang. Dengan angka yang demikian besar, Joint United Nations Programme on HIV/AIDS (UNAIDS) pada tahun 2014 mencanangkan target untuk mengakhiri epidemi AIDS pada tahun 2030.
Target ambisius untuk mengakhiri AIDS pada tahun 2030 juga dibersamai dengan komitmen global 90-90-90 pada 2020, yang berisikan indikator 90% Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA) mengetahui statusnya, 90% dari yang mengetahui statusnya menjalani pengobatan HIV, dan 90% dari pasien yang menjalani pengobatan HIV berhasil mencapai supresi virus dalam darahnya. Sayangnya, target tersebut tak dapat diraih pada tahun 2020 di Indonesia. Beberapa faktor yang diduga menjadi penghambat adalah pengetahuan mengenai HIV/AIDS, stigma masyarakat, hingga koordinasi dan sinergitas yang belum baik di daerah karena masalah dana dan alur tanggung jawab.
Sementara itu, UNAIDS sendiri menetapkan bahwa target selanjutnya dari penanganan HIV/AIDS adalah triple 95%, yakni indikator yang sama dengan sebelumnya dengan peningkatan target menjadi 95%. Dari target triple 95% tersebut, baru terdapat 75% ODHA yang mengetahui status HIV, 39.6% ODHIV yang mendapatkan obat ARV (antiretroviral), dan baru 32,4% ODHIV yang mendapatkan ARV sudah mengalami penurunan viral load. Ketercapaian target yang masih rendah, terutama terkait pengobatan dan penurunan viral load, disebabkan oleh belum tersedianya fasilitas kesehatan yang merata untuk melakukan tes dan pengobatan HIV/AIDS, serta tingginya lost to follow up pada pasien HIV/AIDS.
Menilik dari rendahnya ketercapaian target HIV/AIDS Indonesia terhadap target global, Indonesia membutuhkan strategi yang lebih efektif lagi untuk mengejar ketertinggalannya. Pemerintah sudah seharusnya lebih fokus dalam berkomitmen memberantas HIV/AIDS, salah satunya melalui pemerataan fasilitas kesehatan untuk melakukan tes dan pengobatan sehingga dapat menjangkau masyarakat di daerah yang jauh di perkotaan sekalipun. Dalam mewujudkan hal tersebut, dibutuhkan kolaborasi dan sosialisasi yang kuat antara pemerintah pusat dan daerah maupun pemerintah dengan berbagai kalangan masyarakat. Selain itu, sistem mengenai pelaporan dan pemantauan kasus juga harus dioptimalisasi agar Indonesia memiliki acuan yang tepat dalam menentukan strategi memberantas HIV.
Tak hanya membutuhkan kerja keras dari pemerintah, masyarakat juga harus turut andil dalam memberantas HIV/AIDS. Selayaknya permasalahan klasik yang masih terus terjadi yakni stigma di masyarakat terhadap penderita HIV/AIDS, dibutuhkan usaha masyarakat untuk mengedukasi sekitar bahwa ODHA merupakan manusia yang memiliki hak hidup yang setara dengan manusia lainnya. Harapannya, suspek HIV maupun ODHA tak lagi takut menjalani tes dan pengobatan serta dapat hidup produktif. Organisasi pasien juga harus terus mendorong ODHA untuk rutin menjalani pengobatan dan mencegah penularan HIV, terlebih di masa pandemi Covid-19 yang menyebabkan ODHA khawatir untuk berobat ke layanan kesehatan.
HIV yang terus merenggut nyawa membangkitkan kesadaran kita bahwa penyakit ini adalah masalah serius. Dibutuhkan usaha bersama oleh pemerintah dan berbagai kalangan masyarakat untuk berkomitmen memberantas HIV agar pada akhirnya, target Bebas HIV 2030 dapat tercapai di Indonesia.
Referensi:
- Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit. Laporan perkembangan HIV AIDS & PIMS di Indonesia triwulan 1 tahun 2021[Internet]. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2021 May [cited 2022 Jun 30]. Available from: https://hivaids-pimsindonesia.or.id/download/file/Laporan_TW_I_2021_FINAL1.pdf
- UNAIDS. Global HIV & AIDS statistics — Fact sheet [Internet]. [cited 2022 Jul 7]. Available from: https://www.unaids.org/en/resources/fact-sheet
- Sutrisna A, Januraga PP, Ariastuti P, Utama HP, Wardhana A. Kaji cepat pencapaian 90-90-90 di Indonesia dari perspektif komunitas. Udayana University Press; 2021.
- Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Stigma negatif masyarakat hambat eliminasi HIV AIDS di Indonesia [Internet]. [cited 2022 Jul 7]. Available from: https://www.kemkes.go.id/article/view/21120200001/stigma-negatif-masyarakat-hambat-eliminasi-hiv-aids-di-indonesia.html
Penulis: Rahmi
Editor: Laurentia