Tidak Boleh Donor Darah Setelah Vaksinasi Covid-19?
Apakah benar vaksin Covid-19 menyebabkan penggumpalan darah sehingga seseorang yang telah divaksin tidak dapat mendonorkan darah?

Sebuah video yang diunggah pada laman Facebook milik Abdul Haris As mengklaim bahwa vaksin Covid-19 akan merusak sel darah merah dengan cara menggumpalkan darah sehingga orang yang telah divaksinasi Covid-19 tidak dapat mendonorkan darahnya. Dalam unggahan tersebut, dikatakan pula bahwa vaksin Covid-19 tidak berguna karena tidak akan membuat penerimanya menjadi kebal terhadap virus Covid-19.
Terkait dugaan bahwa vaksin Covid-19 membuat seseorang tidak dapat mendonorkan darahnya, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung, dr. Siti Nadia Tarmizi, menyatakan bahwa orang yang sudah divaksinasi Covid-19 tetap dapat mendonorkan darahnya.
Di lain sisi, dr. Hendra Gunawan, Sp.PD menyatakan bahwa ada beberapa vaksin yang memang dapat mengakibatkan penggumpalan darah. Namun, kemungkinan terjadinya hal tersebut sangat kecil. Penggumpalan darah umumnya terjadi pada orang yang memiliki gangguan pembekuan darah atau riwayat konsumsi obat pencegah pembekuan darah. Hendra tetap menyarankan masyarakat untuk melakukan vaksinasi Covid-19 karena manfaatnya yang jauh lebih besar dibandingkan efek samping yang mungkin terjadi.
Terkait pernyataan vaksinasi yang tidak menjamin kekebalan tubuh, Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin, telah menyatakan bahwa vaksinasi Covid-19 memang tidak dapat membuat seseorang kebal 100% terhadap Covid-19 dan tidak menghilangkan peluang seseorang untuk tertular dan menularkan virus tersebut. Namun, gejala yang dialami oleh orang yang sudah divaksin Covid-19 cenderung ringan atau bahkan tidak bergejala karena kekebalan tubuh yang meningkat. Hal ini juga dibuktikan oleh pemulihan Covid-19 yang lebih cepat pada negara-negara yang sebagian besar penduduknya telah divaksin.
Kesimpulannya, klaim bahwa orang yang telah divaksinasi Covid-19 tidak dapat mendonorkan darahnya adalah hoaks. Penggumpalan darah adalah efek samping vaksinasi Covid-19 yang sangat jarang terjadi. Terkait kekebalan terhadap virus korona, vaksin Covid-19 memang tidak dirancang untuk membuat seseorang menjadi kebal sepenuhnya terhadap Covid-19. Orang yang sudah divaksinasi Covid-19 cenderung mengalami gejala yang lebih ringan saat terinfeksi.
Referensi:
- Website Resmi Penanganan Covid-19. [SALAH] Darah Orang yang Divaksin Covid-19 Menjadi Tidak Normal dan Tidak Bisa Donor Darah – Hoax Buster | Covid19.go.id [Internet]. covid19.go.id. 2021 [cited 2021 Oct 15]. Available from: https://covid19.go.id/p/hoax-buster/salah-darah-orang-yang-divaksin-covid-19-menjadi-tidak-normal-dan-tidak-bisa-donor-darah
- Website Resmi Penanganan Covid-19. [SALAH] Darah Orang yang Divaksin Covid-19 Menjadi Tidak Normal dan Tidak Bisa Donor Darah – Hoax Buster | Covid19.go.id [Internet]. covid19.go.id. 2021 [cited 2021 Oct 15]. Available from: https://covid19.go.id/p/hoax-buster/salah-darah-orang-yang-divaksin-covid-19-menjadi-tidak-normal-dan-tidak-bisa-donor-darah
Penulis: Aulia Nisrina Yunasty
Editor: Albertus Raditya Danendra