Vaksin Covid-19 Sebabkan Disfungsi Ereksi: Benarkah?

Vaksin Covid-19 diklaim sebabkan gangguan ereksi, perlukah kaum Adam khawatir? Simak penjelasan berikut!

Vaksinasi Covid-19 merupakan program yang sedang digalakkan berbagai negara di seluruh dunia, tak terkecuali Indonesia. Meski demikian, program vaksinasi massal menuai opini pro dan kontra dari berbagai pihak. Hal ini semakin runyam lantaran muncul berbagai kabar burung terkait vaksinasi yang membuat banyak pihak menyangsikan keamanan vaksin. 

Belakangan, didapati laporan dari seorang ibu yang mengaku bahwa suaminya mengalami gangguan ereksi sejak mendapatkan vaksin Covid-19. Ibu tersebut mengaku gangguan tersebut sangat berat sehingga memengaruhi kualitas hidup dan kualitas hubungan suami-istri mereka. Postingan ibu tersebut sudah menuai lebih dari 46.000 likes dan ribuan komentar di media sosial. Lantas, bagaimanakah kebenarannya?

Efek samping vaksin yang sejauh ini dilaporkan bersifat ringan hingga sedang. Ini mencakup demam, kelelahan, sakit kepala, nyeri otot, menggigil, diare, dan nyeri pada daerah penyuntikkan. Akan tetapi, juru bicara program vaksinasi Covid-19, Siti Nadia Tarmizi, menyatakan bahwa vaksin Covid-19 tidak memiliki efek samping terhadap sistem reproduksi. Juru bicara Sinovac Biotech, Pearson Liu, juga menyatakan hal yang sama. Sampai saat ini, tidak ada studi yang melaporkan efek samping vaksin terhadap sistem reproduksi. 

Dengan demikian, gangguan ereksi bisa dikatakan bukan merupakan efek samping dari vaksin Covid-19. Kesulitan ereksi maupun impotensi sendiri seringkali disebabkan oleh faktor psikologis. 

Memang vaksin Covid-19 memiliki beberapa efek samping, tetapi penting bagi masyarakat awam untuk mempertimbangkan keuntungan mendapat vaksin Covid-19.  Vaksinasi dinilai efektif dan aman untuk melindungi seluruh lapisan masyarakat dari Covid-19; pemberian vaksin Covid-19 efektif dalam menekan angka perawatan di rumah sakit akibat Covid-19 dan angka kematian akibat Covid-19. 

Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa keuntungan yang diberikan oleh vaksin Covid-19 bagi pribadi yang divaksin dan orang-orang di sekitarnya jauh lebih besar dibandingkan dengan efek samping ringan hingga sedang yang mungkin muncul. 

Akhir kata, postingan heboh yang ditampilkan pada gambar di atas merupakan suatu hoaks. Vaksin Covid-19 memang memiliki efek samping, tetapi belum pernah dilaporkan masalah gangguan ereksi. Seandainya terjadi, efek samping vaksin Covid-19 termasuk ringan dan sedang serta bersifat sementara. Jika ditimbang untung dan ruginya, vaksinasi Covid-19 masih merupakan program yang aman, efektif, dan menguntungkan dalam perjuangan menghadapi pandemi Covid-19. 

Mari selalu menimbang kembali tulisan-tulisan yang kita temui di media sosial dengan bijak. Jangan menelan mentah-mentah kesaksian satu atau beberapa orang yang tidak memiliki bukti saintifik yang kuat!

Referensi: 

https://www.cdc.gov/coronavirus/2019-ncov/vaccines/vaccine-benefits.html 

https://www.who.int/news-room/q-a-detail/coronavirus-disease-(covid-19)-vaccines?adgroupsurvey={adgroupsurvey}&gclid=Cj0KCQjw4ImEBhDFARIsAGOTMj_A2WKQwmtJErKwVCtt3gfKjXkWsqRb8KtS4CzABwfy0mf4Reqi_t0aAiqEEALw_wcB 

https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-5533468/viral-jadi-sulit-ereksi-karena-vaksin-sinovac-ini-penjelasan-dokter 

https://factcheck.afp.com/experts-say-there-are-numerous-factors-behind-erectile-dysfunction-covid-19-vaccine-not-one-them

Penulis: Jeremy Rafael Tandaju
Editor: Alexander Rafael Satyadharma

Share your thoughts