Vaksin, Dapatkah Mengatasi Mutasi Virus COVID-19?
Akhir-akhir ini, penambahan kasus COVID-19 di Indonesia sudah melandai. Namun, melihat fenomena gelombang ketiga di negara lain, seperti Rusia dan Jerman, topik COVID-19 masih sangat relevan dibahas untuk pencegahan gelombang ketiga, walaupun tentunya kita tidak berharap akan terjadi gelombang lain dari COVID-19 CONTAGIOUS (COVID-19 Treatment and Guideline Update Online Symposium), sebuah acara PDPI dengan grant dari UNDP, siap mengulas mengenai informasi terbaru COVID-19 bagi tenaga kesehatan dan masyarakat awam. Pada salah satu hari webinar, yakni Minggu, 21 November 2021, topik yang dibawakan oleh Dr. dr. Erlina Burhan, MSc, SpP(K) adalah “Mengapa Harus Vaksin dan Siasat Menghadapi Mutasi Virus Terbaru.”
Dokter Erlina menyatakan bahwa sekarang ini sudah tidak ada PPKM level 4 yang menunjukkan adanya penurunan kasus. Namun, banyak orang yang mengatakan bahwa akan ada gelombang ketiga. Penurunan kasus dibuktikan juga dengan keterisian ruangan rumah sakit, bukan hanya dengan angka kasus harian saja.
Kita berharap dengan penurunan kasus ini, pandemi COVID-19 dapat menjadi endemi, dalam artian masyarakat dapat hidup berdampingan dengan virus ini.
Lalu, pertanyaannya apakah sekarang boleh lengah? Meninjau negara lain, potensi untuk terjadinya gelombang ketiga masih ada. Terlebih lagi, ada beberapa keadaan yang mendukung terjadinya penambahan kasus di Indonesia, seperti capaian vaksinasi yang rendah <50% (untuk suntikan kedua), juga relaksasi ppkm (mobilisasi biasa, mal dan jalan tidak sepi). Semenjak PPKM di DKI Jakarta menjadi level 1, mobilitas naik 5x. Selain itu, kemampuan 3T (telusur, tes, tindak lanjut) bervariasi antarkota. Beberapa faktor pendukung lainnya adalah periode peningkatan mobilitas penduduk di akhir tahun (libur nataru), pemberlakuan WFH berkurang dan sekolah tatap muka, serta mutasi virus.
Dokter Erlina juga menyatakan, “Sekarang ini ada anak virus delta, yakni AY.4.2. Virus ini 15% lebih menular dari varian delta.” Oleh karena itu, salah satu cara untuk mencegah penyebaran virus dan mutasi lebih lanjut adalah dengan vaksinasi. Vaksin masih dapat bekerja melawan mutasi virus, walaupun mungkin tidak seefektif perlawanan terhadap varian awal.
Vaksinasi sendiri memiliki beberapa keuntungan.
Cara kerja vaksin adalah melatih sistem kekebalan untuk mengenali dan memerangi patogen. Ada banyak jenis vaksin, namun jenis terbaik adalah jenis yang tersedia karena semua vaksin terbukti punya efektivitas mencegah sakit, kematian, dan perawatan.
Dokter Erlina juga mengatakan, “Salah kalau mengira bahwa vaksin tidak bekerja karena antibodinya rendah, sebab sistem imun manusia bukan hanya antibodi saja. Jadi, tidak perlu berbondong-bondong memeriksakan antibodi.”
Selain vaksinasi, dokter Erlina juga mendorong dilakukannya 3T/5M sebagai upaya pencegahan gelombang ketiga. Dokter Erlina juga menyarankan agar edukasi tidak henti-hentinya dilakukan. Dengan ini, harapannya gelombang ketiga COVID-19 dapat dicegah.